Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

Saturday, 10 December 2016

Penggenap Rasa

Kusepikan langkah untuk menjauh
Kuharap tak ada sisa suara yang membuatmu terganggu

Sulam waktu yang kupunya saat bersamamu, 
Hanya membuatku bermain terka atas dirimu
Karena aku yang selalu beradu dengan pikiranku

Senyum kurekah bersama langkah mengharap bertemu sang penggenap rasa,
Tapi yang kurasa hanya hampa, tak lagi warna yang kujumpa hanya kelabu

Kurendahkan kening bertemu bumi yang membasah karena air mata pengantar doa
Mengharap sebuah kepantasan bertemu sang penggenap rasa,

Kini kusadar engkaulah sang penggenap rasa dan penentram jiwa,
Semoga Allah menghadirkanmu ditujuan akhirku,
Tak lagi seperti embun yang lenyap saat mentari beranjak, atau hujan yang mereda saat mendung berangsur sirna

Karena kini kusadar, aku hanya butuh dirimu

Monday, 19 May 2014

Tanpa Terasa Kini Sudah Tua


Mentari yang bersinar membuat bumi terus berputar
Mencipta waktu yang terus tumbuh meninggalkan masa lalu
Mengiringi langkah hidup yang terus melaju

Langkah yang terukir dalam tanah menjadi tanda kemana langkah mengarah
Atas setiap usaha dalam membentuk warna yang kita suka

Mentari yang terbenam takkan pernah menyurutkan semangat
Karena akan selalu ada bulan yang memasangkan gelombang harapan
Yang mampu memudarkan rasa sakit karena tubuh yang ternyata kian meringkih dan tua

Wednesday, 22 May 2013

Satu Tahun Per-Tahun


Langkah waktu yang ada telah setahun berlalu
Meninggalkan jejak yang menjadi sejarah masa lalu
Kini langkah terus berpacu mengikuti waktu yang tak menentu
Menuju batas waktu yang sudah menunggu


Kini waktu yang ada menyisakan sedikit waktu
Agar detik baru mampu menempuh sisa lintasan pacu
Mencapai ujung cakrawala yang terbentang jauh
Tempat mentari sore berlabuh dan menyimpan sinarnya yang meredup