Saturday, 10 December 2016

Penggenap Rasa

Kusepikan langkah untuk menjauh
Kuharap tak ada sisa suara yang membuatmu terganggu

Sulam waktu yang kupunya saat bersamamu, 
Hanya membuatku bermain terka atas dirimu
Karena aku yang selalu beradu dengan pikiranku

Senyum kurekah bersama langkah mengharap bertemu sang penggenap rasa,
Tapi yang kurasa hanya hampa, tak lagi warna yang kujumpa hanya kelabu

Kurendahkan kening bertemu bumi yang membasah karena air mata pengantar doa
Mengharap sebuah kepantasan bertemu sang penggenap rasa,

Kini kusadar engkaulah sang penggenap rasa dan penentram jiwa,
Semoga Allah menghadirkanmu ditujuan akhirku,
Tak lagi seperti embun yang lenyap saat mentari beranjak, atau hujan yang mereda saat mendung berangsur sirna

Karena kini kusadar, aku hanya butuh dirimu