with L-men of the year @ JFC Senayan |
"Bun, ada tiket nonton JFC nih, mau? buat tanggal 30 hari Jumat besok"
Dengan bimbang dan ragu ala lagu dangdut akhirnya gw terima ajakan teman gw. Lumayan, kapan lagi nonton acara bagus tapi gratis :D *maklum anak kos selalu cari yang gratis-gratis, heee...
Akhirnya, tanggal 30 datang dan gw terbang
Berbekal dengan tiket yang dikasih temen, masuklah kami kedalam gemerlap JFC. Dan ini merupakan hiburan penutup akhir tahun yang sangat menarik.
Ketika gw dateng udah ada satu moment yang gw lewatin, marching band. Gw telat masuknya :(((
Tapi tetap bersyukur karena parade artisnya belom dimulai. Akhirnya berteman dengan suasana gedung yang gelap para model datang, dimulai dengan gaya anak Punk.
Design baju carnaval anak punk-nya keren, dan tentu dalam balutan warna hitam. Kobaran api-pun menemani jalan mereka yang dikobarkan oleh salah seorang dari mereka. Tontonan yang sangat bagus.
Anak punk pergi, India pun datang ditemani lagu India yang membuat kepala bergoyang (sayang banyak temen, jadi malu buat ngikutin goyang kepala ala Tina Toon. hehee..). Dan kreasi baju mereka lebih hebat lagi dari yang sebelumnya, mungkin karena ini lebih berwarna. Gimana jadinya ya kalo busana india tapi hitam semua seperti anak punk? pasti lagu india gak ada yang bisa buat goyang kepala :D
Dua tema yang tadi udah gw sebut ternyata cuma pembuka buat mata gue, karena setelahnya masih banyak tema lagi. Seperti Bali dengan garuda wisnu kencana sebagai ketua parade, ada juga dengan tema Tsunami, Borneo, Palembang, Roots, Ksatria, burung hantu, kupu-kupu, dan masih banyak lagi (lupa gw).
JFC juga ternya memiliki JFC kids, KIDS loh. Bisa bayanginkan bagaimana
lucunya anak-anak kecil mengenakan busana carnaval? lucuuuuuu banget. Sampe temen gw ada yang mau bawa satu itu bocah. Bener-bener ngegemesin.
Mereka tanpa malu tapi malah lincah berjalan sambil menari menghibur
penonton.
Salah satu dari jenis baju carnaval dengan design India adalah photo dibawah ini (kalo gak salah), baju dengan kibaran-kibaran sayap besar dan rumbai-rumbai dibelaang. Didominasi dengan warna emas dan merah. Sangat cantik.
Nah, photo yang dibawah ini sudah sangat jelas, bersama JFC Kids. Baju yang dikenakan adalah baju carnaval dengan tema ranah minang, dan ini salah satu foto yang saya suka karena si bocah sangat ekspresif pas difoto. Sangat menggemaskan.
Pada 5 sampai 6 tahun yang lalu mereka tidaklah mengenal apa itu JFC, karena mereka baru lahir. Tapi sekarang wajah mereka telah menghiasi arena JFC dan dunia international.
Kalau foto dibawah ini adalah mereka yang menggunakan baju dengan tema ksatria. Lihatlah, betapa unik baju mereka. Difoto bawah adalah seorang ksatria dengan dengan ide dari bunga sakura (seprtinya) bersenjatakan pedang (saya pegang) dan panah, tapi lihat panahnya gede banget, kuat gak ya itu orang makenya? bawanya aja ampe digendong dipunggung, hehee... :D
Yang ini adalah ksatriani-nya, bersenjata dengan pedang emas dan baju bernuansa pink berkawin emas, serta memiliki dua antena dibelakang untuk menyadap kehadiran musuh :D
Kalau yang dibawah ini salah satu kostume dengan tema Bali, dia hanya dari salah satu banyaknya model yang menggunakan design Bali, bajunya memiliki topi dengan bentuk garuda wisu kencana, berteman sayap dan aksesoris khas Bali. Dan tentu warnanya adalah warna Bali: kuning, merah, putih, dan hitam. Paduan warna yang bagus. Sebetulnya diarena Bali ini ada dua model lagi yang mau saya ajak berfoto, tapi mereka tidak keluar. Dia adalah Juaranya baju Bali, yaitu dengan warna biru bernama garuda wisnu kencana dan sangat megah.
Model yang berbalut busana yang didominasi warna biru ini telah mengingatkan kita akan musibah yang telah melanda Indonesia pada Desember 2004 di Bumi Serambi Mekah, Aceh. Ya, itu adalah baju dengan tema Laut yang mengarah ke Tsunami. Baju ini memiliki ekor yang mengambang tinggi dan dapat meliuk liuk layaknya ombak ketika berjalan. Berhiaskan terumbu karang untuk bagian kepala dan badan. Sebuah karya yang sangat indah dibalik kelamnya bencana.
Root, yup!! Model yang diapit oleh dua orang dibawah ini adalah satu dari beberapa model yang mengenakan baju dengan tema roots alias akar. Filosofi mereka yang dikatakan melalui si host adalah karena akar merupakan awal kehidupan. Dari akarlah kita bisa hidup. Melihat-lihat foto-foto dari JFC saya merasa model dibawah adalah model terkuat, lihatlah, dia mampu membawa bongkahan pohon diatas kepalanya, waw.. :D
Oh iya, disebelah kiri model yang mengenakan kaos hitam adalah salah satu LO di acara JFC, dialah teman saya yang ikut menjadi volunteer diacara ini, dari dialah kami dapat tiket nonton. Sedangkan yang cewe yang sok-sok feminim ini adalah temen temen gw juga yang dateng (gratis juga) atas nama undangan kampus. Thanks ya Sob. Thanks juga JFC yang memberi kita kesempatan untuk menikmati karya kalian secara cuma-cuma :)
Parade fashion carnaval ini ditutup sama para juara L-men of the year dan juara L-men of the year yang telah mengikuti ajang international. Ternyata ketika mengikuti ajang international tersebut mereka mengenakan busana karya JFC. Dan setelah mereka keluar dari back stage, waw... so awesome. Design bajunya bagus banget, sangat eye catching. Dan dengan baju-baju design JFC yang mereka pakai telah berhasil mendapat juara dengan kategori best national costume di ajang yang mereka ikuti, dan juara first runner up kata si host. Ajangnya diadakan di Puerto Rico, Thailand, .... (lupa). Benar-benar hebat ya JFC, dunia international benar-benar mengakuinya. Dan pertanyaan saya ketika disana adalah, Indonesia bagaimana yah? mengakui tidak? kok yang nonton sedikit. hmm...
Sebelum benar-benar berakhir, tim marching band yang telah menjadi tim pembuka acara ini kembali muncul di acara penutupan yang berupa sesi foto-foto bersama para model. Bedanya ketika pembukaan mereka di floor maka sekarang mereka harus berbaris di panggung, dan mayoret mereka adalah cowo dengan lemparan tongkat yang sangat mantap.
JFC kalau tidak salah baru pertama kalinya ada dijakarta, hal ini untuk merayakan dekade pertama kiprah mereka di dunia fashion carnaval dan ternyata mereka adalah pelopor di fashion carnaval ini (kalau tidak salah host-nya mengatakan demikian) dan baru kali ini juga mereka mengenakan tarif tiket. Karena sebelumnya mereka selalu meng-gratiskan acara mereka untuk umum ketika di Jember. Tiket yang mereka kenakan kemarin adalah kisaran harga 150.000 dan 250.000, tapi ternyata kata gratis tetap tidak hilang dari JFC, karena mereka mengundang kampus dan anak sekolah yang satu undangan bisa menghadirkan 10 orang, waww... benar-benar sosial.
Tapi menurut saya, bagi yang kemarin menonton dengan membeli tiket mereka tetap gratis. Karena jika mereka ingin mengenakan tarif seharusnya sangatlah mahal, karena ide-ide kreatif yang mereka ciptakan sangatlah luar biasa. Ide mereka adalah ide yang belum tentu melintas dalam pikiran kita dan bisa kita ciptakan. Sebuah program besar yang bermisi besar berjalan dengan jiwa yang sangat besar.
Tapi menurut saya, bagi yang kemarin menonton dengan membeli tiket mereka tetap gratis. Karena jika mereka ingin mengenakan tarif seharusnya sangatlah mahal, karena ide-ide kreatif yang mereka ciptakan sangatlah luar biasa. Ide mereka adalah ide yang belum tentu melintas dalam pikiran kita dan bisa kita ciptakan. Sebuah program besar yang bermisi besar berjalan dengan jiwa yang sangat besar.
Penyesalan yang datang di gue pada acara ini adalah, kenapa temen gw ngasih tau-nya mepet, jadi gak bisa buat ikut jadi volunteer karena sudah kebanyakan :(
Berdasarkan informasi yang masih berasal dari host, JFC akan kembal digelar bulan Juli nanti. Di Jember, mau nonton lagi atau jadi volunteer? Sayang bulan Juli besok gak bisa cuti satu minggu :(
Terimakasih JFC karena telah menghadirkan sebuah tontonan yang tidak sekedar tontonan, tapi juga menciptakan banyak orang untuk melahirkan kreatifitas mereka :D
i love Jember :)
ReplyDeletesalam kenal:D
Mas Bima,
ReplyDeleteTerimaskasih sudah mampir. Salam kenal kembali :)