Friday, 25 May 2012

Sawarna, Banten - Indonesia




Jembatan ke Goa Lalai
Jembatan yang akan membawa kita ke Goa Lalai alias Goa Kelelawar. Lihat bentuk jembatan ini, ketika melihat jembatan ini saya langsung teringat berita tentang sebuah jembatan dibanten yang tinggal kawat pengaitnya aja. Permasalahannya adalah tidak ada jadwal pasti untuk mengganti kayu yang menjadi pijakan dijembatan-jembatan tersebut. 


Cangkul tanpa Pacul

Traktor dan Pak Tani, Bukannya tidak ada kerbau disini, tapi sepertinya Pak Tani yang satu ini sudah mampu memanfaatkan peratalan pertanian yang cukup baik. Selamat ya Pak atas peningkatannya.




Goa Lalai
Goa Lalai / Goa Kelelawar
Goa Lalai, goa yang isinya hampir sama dengan goa pada umumnya, alias jadi sarang kelelawar dan terbentuk karena pertumbuhan stalaktit. Tapi di goa ini hampir sebagian besar stalaktitnya sudah mati alias tidak tumbuh lagi. Sangat berbeda dengan goa pindul (DIY) dimana masih banyak stalaktit yang aktif. Di Goa Lalai ini dasarnya (akses untuk jalan) sebagian besar dipenuhi lumpur, karena debit air yang telah susut. Jadi sama seperti kita nyeblos ke sawah, membuat kaki belepotan lumpur. Saran saya kalau mau ke goa ini adalah jangan pakai sendal, walaupun itu sendal gunung. Karena akibatnya bisa kepleset dan mandi lumpur seperti saya. Moto disini adalah "nyeker lebih aman".

Jamur
Coba kawan lihat detail jembatan ini (ini adalah penampang dari poto jembatan diatas). Pijakan jembatan ini terbuat dari pohon kelapa dengan dasar potongan bambu dan kayu sejenisnya yang sekarang sudah dihinggapi jamur yang membuat kayu-kayu ini semakin lapuk. Waspada dan waspadalah ketika melintasi jembatan ini, agar anda tidak terjun bebas dipeluk air sungai. Karena goyangan jembatan ini lebih dahsyat dari goyang Inul :D

Perahu Nelayan

Pantai Legon Pari - sisi berpasir
Pantai Legon Pari.
Legon pari adalah pantai berkarang, pantai yang selalu memberikan suguhan deburan ombak yang sangat tepat bagi kamu para pecinta selancar, karena sambil berselancar kita bisa menikmati indahnya panorama pantai. Tapi permasalahan dipantai ini adalah jangan coba-coba untuk mandi kalau tidak mau terseret ombak atau memadu kasih dengan karang.

Pasir Putih - Legon sisi berpasir

Pasir Legon Pari dapat terbilang bersih dan putih, hal ini mungkin karena belum banyak yang datang kepantai ini, ketika saya kepantai ini, hanya saya dan teman-teman yang berkunjung. Warung disini hanya ada satu dan tidak banyak jajanan yang ditawarkan. Sangat sepi. Saya hanya melihat seorang anak kecil yang bermain ditepi pantai. Jika kamu ingin menikmati sunrise, dipantai inilah tempatnya. Karena pantai legon pari ini tepat menghadap ke arah terbitnya matahari, Yang unik dari pantai ini adalah fakta bahwa pantai ini dikelilingi oleh areal persawahan, bukan gunung atau hutan seperti layaknya pantai lain.

Pabrik Gula
Di daerah Sawarna - Banten, masih banyak terdapat rumah gubuk. Rumah gubuk ini merupakan tempat bagi para warga untuk mengolah aren menjadi gula, itulah sebabnya kenapa saya beri nama "pabrik Gula" Tetapi sepertinya beberapa dari rumah gubuk ini merangkap tugas sebagai tempat tinggal. Sama seperti di kampung nenek saya. Rumah gubuk dengan dinding anyaman bambu, beruntung atap rumah nenek sudah genteng, bukan lagi anyaman daun kelapa.


Karang Legon Pari
Seperti yang saya katakan, bahwa legon pari adalah pantai berkarang. Sebagian besar wajah dari pantai ini adalah karang. Bahkan dipantai ini kita bisa menyaksikan karang raksasa yang terbentuk seperti dinding pembatas, sangaat panjang. Menjadi penghasil dentuman keras ketika ombak menabrak.

Menurut saya, Pantai Legon Pari ini sebenarnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama adalah pantai yang tanpa karang, yaitu pantai yang menyambut kita ketika datang (lihat poto penampang pantai yang ke- 1, 2, dan ke 3) dan bagian kedua adalah bagian yang penuh dengan karang, dan untuk kebagian karang-karang ini ada baiknya kita mengendarai motor, karena cukup lumanayan untuk jalan kaki, apalagi ditemani matahari yang sangat cerah bergairah . Lihatlah, karang-karang diatas, nggak kalah bagus dengan laut yang ada di film "laskar pelangi". Untuk mencapai legon pari ini kita butuh perjuangan keras, termasuk merusak motor yang kita kendarai. Karena jalan kepantai ini masih berbentuk batu-batu yang tidak rapih dan tekstur tanah yang berupa tanah lempung, jadi siap-siap untuk terpeleset dijalan ini. Tapi tenang saja, pengojek disini culup berpengalaman dan akan membawa kita sampai ketujuan dengan aman. Yang perlu kita bantu untuk mereka adalah ketika perjalanan pulang, bantu mereka untuk menahan pantat kita agar tidak merosot dan mengambil alih jok tempat duduk di tukang ojek. karna jalanan ini adalah tanjakan/turunan yang cukup menggoda untuk menguji tingkat kepadatang bokong kita. Hasilnya dapat dilihat, jika setelah pulang pantat kita sakit, berarti pantat kita tepos. haaa... Tapi ini serius, kaki saya sampai keram yang sebelah kanan karena menahan posisi duduk agar tidak bergeser kedepan.



Keong
Seperti umumnya pantai, dimana ada karang disitu ada keong. Tidak hanya keong, kepitingpun bebas beraktivitas disini, dan ikan-ikan kecil (seperti ikan teri) pun bebas berenang santai dengan gaya renang sesuka mereka. Damai kata mereka. Tapi ketika kami datang, "ada pengacauuuuu.. " itulah kata mereka. hahaaa....
Menanti Ombak

Bukan Badai
Inilah penampakan lompatan ombak yang kami tunggu. Sensasi yang nggak boleh kita lewatin adalah menghadang lompatan ombak sampai menerjang badan kita, rasanya .. waw. . mantap. Tapi awas, jangan sampai terseret dan kehilangan keseimbangan. kalau iya, maka selamat, anda akan jatuh tersungkur mencium karang dan diberi selai strawbery yang manis, selain itu bisa mengakibatkan sakit pinggang, bahkan robekan pada baju, dahsyat kan, baju saja bisa sampai robek.

Itulah tempat saya yang datangi di Sawarna berkat ajakan teman saya. Sebenarnya objek di Sawarna ini masih ada lagi, seperti pantai Tanjung Layar, nah tanjung layar ini adalah (yang katanya si tukang ojek) pantai yang pas untuk menikmati sunset. Jadi antara pantai tanjung layar dan legon pari memiliki tugas masing-masing. Semoga akur terus yah .. (loh..?)

Untuk akses atau jalur mana yang dapat kita tempuh ke Sawarna ini saya sendiri masih tidak terlalu paham. Tapi saya punya referensi blog yang menjadi referensi saya ketika akan berangkat, ini dia linknya http://www.indobackpacker.com.

Untuk makanan didaerah ini saya bilang standar, karena tidak terlalu murah dan terlalu mahal. Tidak jauh beda dengan daerah kota. Nah karena mobil tidak masuk ke pantai maka kita bisa naik ojek dengan tarif Rp 30.000. Untuk penginapan saya tidak tahu, hal ini karena kami sampai di Sawarna sudah pagi dan pulang sebelum malam. Tetapi jika teman-teman ke Sawarna dan kehabisan pengnapan, tidak perlu khawatir, risau dan bimbang. Karena para warga disini bersedia jika rumah mereka dijadikan tempat menginap. Kalau tidak salah sekita 125 ribu  termasuk makan. Namun permasalahannya adalah, yang saya dengar itu untuk per-Individu. Mungkin ini untuk biaya dua hari (hanya spekulasi saya) karena sepertinya mereka yang berkunjung kesini rata-rata menghabiskan waktu selama dua hari.

Peringatan untuk teman-teman yang membawa kendaraan pribadi, pastikan kendaraan anda masih bagus dan nyaman, karena jalan menuju ke sawarna masih banyak rusak, penuh dengan lubang. Selain itu jangan ngebut karena jalan yang berliku dan terdapat tikungan curam yang mampu membahayakan keselamatan. Selain itu kabut disini cukup tebal walaupun sudah jam 4 subuh, mungkin karena sepanjang jalan diselimuti oleh hutan karet dan sawit. Itulah sebabnya kenapa akses kesini masih tergolong rawan atas tindak kejahatan. Jadi, jika kita ingin kemari, lebih baik berangkat dari Jakarta waktu subuh agar sampai sana telah siang dan bermalam disana.

Oh ya, Terimakasih Pak Ahmad dan Kawan-Kawan atas liburan gratis di Sawarnanya :)

1 comment:

  1. Lucky 7 Casino Hotel - Mapyro
    Find 안산 출장안마 all information 경상남도 출장안마 and best deals of Lucky 7 Casino Hotel in 경상북도 출장안마 Laughlin, NV. Casino, Hotel 충주 출장샵 and Spa 경산 출장안마 in Laughlin is set in Laughlin, Nevada. Rating: 5 · ‎2 reviews

    ReplyDelete

Monggo komennya tak enteni loh :)