Kududuk sendiri terpekur dalam sepi
Berteman jendela yang mengukungku bersama sunyi
Malam gelap yang setia menemani
Selalu membuatku mencari bayang yang tak pernah kutemui
Gelap,
Kau membuatku tak kenal siapa aku
Tak tahu siapa yang ada disampingku
Dan siapa yang sedang menatapku
Suara,
Hanya dirimu yang kudengar
Walaupun tak jernih kau berkabar
Kerasnya suara mu hanya mampu membuatku terkejut dalam lamunku
Dan halusnya suaramu hanya mampu membuatku terjaga dalam beku
Kau,
Apakah kau melihatku?
Karena kumerasa melihat bayangmu dalam gelapku
Terangkanlah ruangku agar ku mampu melihat bayangmu
Dan membaca pesan-pesanmu
Karena aku tidak seperti yang kau tahu
Kau lebih tahu dariku atas apa yang mengukungku
Jangan kau haluskan suaramu atas semua perkiraan yang ada dibenakmu
Karena aku tak tahu apa yang menjadi perkiraanmu atas diriku
Dan jangan kau keraskan suaramu hanya untuk tertawa padaku
Tegaskanlah suaramu agar kau tak menggangguku yang sedang dalam dunia abu
Karena kamu sangat mengganggu diriku
Bisik dan tawamu terasa menggelegar dalam telingaku yang selalu berteman dengung sepi
Membuatku takut mengira apa yang sebenarnya ada padamu
Aku tak berharap agar kau menerbangkan sejuta lampion yang cahanya menerobos kegelapanku
Karena aku tahu, tak pernah ada cahaya yang kau bawa untuk diriku
Pergilah dalam diammu dan jangan menatapku dalam tawamu
Agar aku tak pernah menerka siapa kamu dan apa maksudmu
Tawamu menggangguku,
Karena kau lebih dulu tahu sebelum kutahu ada apa di diriku
No comments:
Post a Comment
Monggo komennya tak enteni loh :)