Mataku menerawang melihat kesetiap lekuk cantik yang telah Tuhan
ciptakan yang kini dihadapanku, tak ada bantah atas karya-Nya
Tak sedetikpun kurelakan mataku berkedip ketika pertama kumelihatnya. Karena satu detik begitu berharga.
Kurelakan berlari dan mengejar walau tenaga telah menguap tepapar matahari, hanya demi segera berjumpa dengannya.
Warna hijau yang membalutnya menciptakan kesegaran pada pandangku, memberikan rasa nyaman yang tak ingin saya tinggalkan.
Penatku yang telah bersemayam entah berapa belas menghilang ketika belaian lembutnya menyentuh kulit dan rambutku,
Yang membuatku ingin rasanya segera tertidur bersama kelembutannya, tapi sekali lagi satu detik yang ada sangat berharga, belum puasku memandang dan menjelajahinya.
Biarlah malam nanti saja kutertidur seperti biasa, ketika jarak pandang mata telah berkurang karena bintang telah mengambil alih panggung pertunjukan
....
Hai sobat. I’m back. Sudah
lama rasanya jemari saya tak menggelitik keyboard laptop dan memberi asupan
gizi pada blog saya ini, kasihan sudah kurus kering seperti yang punya. Banyak
sebenarnya yang ingin saya tulis, namun rasa kemalasan selalu menang mengekang
semangat sampai ide menulispun hilang seperti bayangan yang tertelan malam.
Disemangat sore menjelang magrib ini saya teringat mengenai jalan-jalan libur lebaran kemarin.
Libur lebaran yang lalu saya diajak teman kampus untuk menjajaki liburan dikota
Semarang, Kudus dan sekitarnya, karena saya belum pernah kesana akhirnya saya
memutuskan untuk turut serta.
Saya memulai perjalanan di Cirebon bersama Nesya, Awewe
kuningan yang yang katanya bisa ngomong “F” tapi kalau moto selalu gada
hasilnya karena bakal hilang setiap mau copy filenya dari MicroSD ke Laptop
(jadi inget tragedi tidungkan, huh …). Kami berangkat dengan kereta keberangkatan jam
11 malam, tapi janjian ketemu jam setengah delapan malam di Grage Mall, tapi
ketemunya jam 9 dan berhasil bikin saya lupa bawa CD (dalam arti sebenarnya
untuk pakaian dalam) karena bikin saya buru-buru, kayaknya saya kudu punya
alarm pengingat khusus nih untuk yang satu itu, karena setiap pergi jauh 80%
beli diluar.
Distasiun Cirebon (didalem kereta ya) kami bertemu teman yang lain berangkat dari
Jakarta (Namanya gak disebutin yak, kebanyakan yang dari Jakarta, nanti aja
nyebutinnya kalau ada cerita yang berhubungan sama kalian :p hhhee) mengenai
harga tiket You know me so well lah
ya kalo lebaran kaya apa harganya. Tujuan utama kami adalah umbul sidomukti,
yang kalau Tanya Oom Google, pasti selalu diceritain yang bagus-bagus yang
bikin kita nggak bisa nahan untuk menolak kesana, dan puisi gombal diatas
adalah gambaran dari saya untuk umbul sidomukti.
Jam dua dini kereta Senja Utama Semarang kami sampai
distasiun Semarang Tawang, kami dijemput sama Lia dan Pak De nya, Lia adalah
satu dari teman kami yang telah merelakan rumahnya kami porak porandakan. Ketemu
Lia di Semarang sempat bikin shock, ngejemput
dengan baju rapih dan berwages 8 cm, Kayaknya Lia mau ekspansi wilayah dagang
baju nih dengan menjadikan dirinya model dagangannya, maklum di Jakarta dia vice
preman of tanah abang, hhaaa.. yang
saya suka adalah logatnya yang back to Javanese
yang membuat saya yakin bahwa sudah ada di Jawa.
Dari kiri : Meiga, Nesya, TJ, Mba Dwi, Dina, Eris, Evi, dan Kangmas Jawanya Dina yang udah kabur dijemput Mamihnya |
Suasana stasiun Tawang Dini Hari |
Perjalanan kerumah Lia melewati Kampus dan Asrama mahasiswa
Univ. Negeri Semarang. Nah, karena lewat sini pulalah saya jadi tau kalau kampung
inggris nggak cuman ada di Pare, tapi sepertinya disini kurang popular, butuh
PR (public relation) yang lebih oke kayaknya, hheee…
Dirumah Lia kita hanya singgah sementara, cukup untuk ngebangunin
orang tidur dipagi buta biar dapet sarapan gratis, minum jamu gratis, mandi
gratis, ngemil gratis, dan buah gratis, terutama semangka gratis yang bingung
gimana cara belahnya karena di umbul nggak ada pisau. Lumayankan menekan
pengeluaran, Matur suwun Mamah Papahnya Lia , lope lopenya pullah buat kalian, wait, buat Oom nya juga matuw suwun sanget udah jemput dari stasiun.
et dah, bapaknya Lia ternyata kabur-kaburan mau dipoto. Lihat bapak bapak yang nggak berkopiah |
penampakan di ibu-ibu di Elf |
Dari rumah Lia kami dijemput oleh Mba wati dan kangmasnya
yang katanya kangmas tersayang, walau kalau cerita lebih banyak adegan
berantemnya daripada sayang-sayangannya. Mungkin itu cara mereka saling
menyayangi, who know.. hhaaa Tim SAR
yang menjemput kami ternyata nambah tiga personil, (sebuas itukah kami sehingga
butuh personel tambahan untuk mengamankan kami). Wait, kok tim SAR sih yang ada dikepala saya, parah nih, maksudnya adalah anggota tambahan yang bakal
memberikan semarak tambahan diliburan kami. Mereka adalah Mas Faizin, kami
sudah kenal dari Jakarta karena dia adalah bagian dari Aditeam yang kantornya
sudah biasa kami ilerin plus kami habisin
kuota internetnya buat ngerjain tugas kampus, Terimakasih ya Mas Adi (belom
kenal nih sama yang ini, maklum bosnya). Kemudian ada Upi, adiknya mas Faizin.
Masya Allah, semoga Allah selalu menjaga akhlak sholeh yang dimilikinya hingga
kini. Dan ternyata ada gadis pembawa chocochips yang kedua, Namanya Desi, dia
adalah adiknya mba wati, lebih muda dari Mba Wati ternyata. Oops… Adik
dimana-mana selalu lebih muda yak. Hhaa… tapi kayaknya mereka berdua rebutan
lahan chocochips nih, saran saya buat Desi (kalau baca ini tulisan), “Ngalah
aja Des dari lahan chocochips, ikhlasin buat mba wati. Kasian udah tua, lebih
gampang marah.” Hhhaaa..
Kemacetan yang sudah mulai terurai, udah deket lokasi |
Dampak kelelahan akibat macet yang menimpa salah satu tim kami, dia adalah saudara jauhnya Bambang Pamungkas. Yaitu Evi Pamungkas. |
Udara diumbul benar-benar segar, dingin suhu AC yang
bertahan di tingkat 160 celcius, lebih dingin malah. Diumbul kami
menyewa dua villa, satu untuk para perawan Jakarta dan satu untuk bujang jawa. Walau
tanpa pengawasan orang tua, kita harus sadar mengenai batas pergaulan. Biar
nggak terjadi apa yang diinginkan setan (jadi kambing hitam lagi kan si setan,
kasian, tapi udah takdirnya sih begitu). Untuk biaya sewa villa dulu Rp
1.425.000 untuk satu villa, villa kami
jenis family room dengan kapasitas 8 orang.
Namun jika kesana hari biasa harganya Rp 950.000, murah kan. Fasilitas
villa dua kamar mandi dengan air panas otomatis, dua toilet jadi nggak rebutan.
Lantai bawah ada dua kasur ukurang king size, TV, kopi dan teh. Dilantai 2
hanya ada 4 kasur ukuran satu orang. Tapi lantai dua ini tempat terbaik yang
dimiliki dari villa, karena dindingnya terbuat dari kaca, sehingga sambil tidur
kita bisa melihat bintang tanpa harus masuk angin :D, villa ini nggak ber-AC. Dan
saya nggak ngebayangin kalau harus ada AC, tanpa AC aja dinginnya udah super,
untungnya adalah selimutnya benar-benar bagus, tipis tapi benar-benar
hangat.
Penampakan Villa Family Room |
Fasilitas lain adalah kita bisa
sarapan sepuasnya. Ada sandwich dan
soto ayam. Boleh makan keduanya asal mampu. Seperti teman saya si betawinese,
Meiga namanya, cewe yang selalu bilang punya kampung dan sering mudik kekampungnya, yaitu Ciputat. Selain makan roti dan soto, dia juga mengisi semua kantongnya
dengan pisang, alalasannya karena dia lagi BAB terus. Gimana tuh pipih nya
nggak kaya kobochan, makan terus hobinya. Padahal di Jakarta diet terus [katanya], satu lagi, cewe sulawesi (Eris) yang katanya suka makan oat biar nggak gemuk kaya Atun, pas sarapan sandwich langsung sekali caplok, biar bisa langsung nambah kali ya, hhaaa….
Tapi emang wajar sih kalau nambah sarapan disana, sotonya enak, kalau nggak
enak mungkin saya nggak bakal makan 3 mangkok. Hheee
Penampakan Eris dalam melahap roti demi sarapan selanjutnya. yang lain masih antri dia udah ngeganyem. Ga sadar kamera ya Neng, ahahaa |
Coba hitung, ada berapa pisang didepan meja Meiga, 3, 4 atau 5? |
Biaya sewa villa sudah termasuk biaya masuk, tapi tidak
termasuk fasilitas outbond yang ada, kecuali kolam renangnya. Untuk kolam
renang diperbolehkan berenang walau sepuasnya, kalau sanggup jam 12 malam juga boleh. Dan saya gagal, padahal
sebelom pergi pengen berenang malem :D
Berhubung ketikannya sudah kepanjangan, untuk photo dan
cerita lanjutan baca di postingan berikutnya ya … see you there
No comments:
Post a Comment
Monggo komennya tak enteni loh :)