UMBUL SIDOMUKTI, UNGARAN
Gunung Ungaran |
Umbul Sidomukti adalah sebuah
objek wisata alam yang berada di gunung ungaran, Semarang. Gaung nama umbul
sidomukti jika kita bandingkan dengan candi gedong songo memang kalah saing,
maka dari itu masih banyak yang belum mengetahui lokasinya. Tapi menurut kami
lokasi Wana Wisata Umbul Sidomukti ini tergolong cukup strategis, karena
lokasinya tidak terlalu jauh dari gedong songo dan diapit oleh pasar bandungan
dan pasar jimbaran. Umbul sidomukti menyediakan beberapa fasilitas yang sangat
menarik, yaitu taman renang alam, adrenalin games, camping ground, Pondok
wisata, pondok kopi, pondok lesehan, dan
meeting room. Kalau teman-teman ingin melihat jelas peta lokasi dan
melihat-lihat review resmi dari pengelolanya kalian bisa mengklik alamat ini : www.umbulsidomukticom
Gunung tetangga, view dari Ungaran |
Ini adalah lokasi camping ground, kalau nggak lebaran selalu dibuka. |
Kami tiba di
Umbul sidomukti ketika matahari tepat diatas kepala kami, Alhamdulillah nggak
sejengkal, kalau iya kiamat namanya :D, panas matahari di umbul memang cukup
terik, yang kalau dijakarta pasti kita sudah mengurungkan diri untuk keluar
rumah. Tapi panas di Umbul menjadi tidak terasa karena angin pegunungan yang
dingin senantiasa menghalau panas dari kami, seakan angin tak tega jika terik
matahari mengganggu liburan kami. *ingat efek kulit kering dan belang akan
terlihat ketika kalian sudah kembali ke alam masing-masing :D
Pergi ketempat
wisata kurang pas rasanya jika kita nggak tau daftar harga makanan yang ada
disana, diumbul ada sebuah kantin yang menyediakan makanan cukup banyak dan
enaknya harganya nggak banyak. Temen-temen bisa lihat difoto daftar harga
makanannya. Kantin berada disekitar kolam renang, dan ini merupakan spot teramai, karena banyak dari orang
tua yang bersantai disaung-saung sekitar kolam renang sambil memperhatikan
anak-anak mereka yang sedang menikmati dinginnya air kolam.
Gazebo-gazebo yang untuk pengunjung umum |
Daftar harga makanan di kantin |
Penampakan kolam renang |
Mayoritas wisatawan adalah penduduk local dan kalau ditotal dengan yang menginap, total mereka yang tidak menginap sepertinya sampai dengan angka 80%. Karena ketika malam tiba, disini sangat sepi, seperti tak ada aktivitas dari penginap yang lain.
Setelah perut
terisi dan matahari mulai lelah berada dipuncak singgasananya, kami
mengelilingi dan menikmati seluk beluk yang ungaran sediakan untuk kami.
Sebelah kiri penginapan kami ada sebuah bukit dengan desa promasan sebagai
penghuninya, desa promasan adalah penghasil teh, gundukan tanah kebun teh yang
menyerupai terasering di Ubud, Bali memberikan kenyamanan tersendiri, uniknya
adalah diantara bukit ini terdapat lubang-lubang goa yang memanggil
keingintahuan. Bagi teman-teman yang menyukai sejarah sepertinya harus mencatat
hal ini dibuku tersendiri, karena goa di ungaran ini tidak terekspos media. Goa
di ungaran ini, menurut informan disana adalah goa yang dibuat ketika masa
penjajahan jepang, mengenai pemanfaatannya sepertinya sama dengan goa jepang
yang lain. Uniknya dari goa ini adalah, jika kita tilik dari luar seperti goa
alami, tidak seperti goa jepang lain yang ada di Manado, Sulawesi utara, atau
di NTT. Kalau dari sisi luar seperti goa jepang yang ada di Papua. Jadi
penasaran pengen lihat kesana *menyesal selalu datang di akhir
Umbul sidomukti selain terkenal dengan kolam alami, juga terkanal dengan flying fox-nya yang menghubungkan dua bukit, ada juga marinde bridge, yaitu jembatan yang terbuat dari anyaman tambang yang lagi-lagi menghubungkan antar dua bukit dengan ketinggian (masih lebih tinggi flying fox) yang membuat kita harus ikhlas jika ada yang terjatuh kebawah, kedalaman jurang yang ada sepertinya sekitar 50 meter/lebih. Lupa bawa meteran soalnya pas kesana, jadi nggak bisa ngukur :D
note : Bingung saya pas upload photo, kayaknya semua wajib di sharing :D
Umbul sidomukti selain terkenal dengan kolam alami, juga terkanal dengan flying fox-nya yang menghubungkan dua bukit, ada juga marinde bridge, yaitu jembatan yang terbuat dari anyaman tambang yang lagi-lagi menghubungkan antar dua bukit dengan ketinggian (masih lebih tinggi flying fox) yang membuat kita harus ikhlas jika ada yang terjatuh kebawah, kedalaman jurang yang ada sepertinya sekitar 50 meter/lebih. Lupa bawa meteran soalnya pas kesana, jadi nggak bisa ngukur :D
Harga paket flying fox Rp 25.000, tapi karena disini
ada dua jenis flying fox yaitu lembah
dan scream maka ada harga khusus bagi
yang ingin naik keduanya, yaitu Rp 38.000. Untuk Marine Bridge harganya Rp
15.000. Bagi tema-teman yang suka ATV jangan sedih, karena disini juga arena ATV
dengan harga sewa Rp 50.000. Semua sarana ini bisa kita beli tiketnya di loket
resmi, tapi bagi yang mau coba peruntungan harga miring bisa langsung temuin
pemandunya, kondisi ini saya ketahui setelah melihat ada orang yang langsung
bilang kemandu “nitip yo” sambil
kasih uang beberapa puluh ribu rupiah ke pemandu. Dan setelah dikonfirmasi
langsung ke pemandunya memang demikian, harga bisa turun beberapa rupiah. Sama
seperti di Wana Wisata Purwakarta ternyata
Nah, berikut
penampakan-penampakan kami ketika di flying
fox & marine bridge.
flying fox, persekongkolan antara temen yang lain dan pemandu untuk memundurkan titik perhentian katrol, kasian Lia. Makanya kaya saya langsung tangkap, jadi gak mundur :D |
Marine Bridge, lihat aksi mba wati (helm merah) kesusahan melewati jembatan |
Ini Dina kepanasan apa ketakutan naik flying fox ya? kalau lu baca ini blog kudu kasih tau kondisi yang sebenarnya :P |
Kakak Adik yang sedang asyik bercengkarama (Mba Wati dan Desi) tak perduli Mba Dwi mukanya ketakutan sama ketinggian track flying fox. Yang sabar ya Mba Dwi, mereka memang seperti itu |
Perpaduan TJ (biru) & Evi (pink), gak tau ini perpaduan yang balance atau nggak. Kasian tambangnya nahan dua orang ini |
Mas Faizin in action with his ATV, lagi-lagi sampingnya jurang |
SUNRISE DI UMBUL
Malam di umbul
sangat menenangkan kami dalam melepas lelah, jauh dari kebisingan kota sehingga
energy yang terhimpun-pun full 100% mengisi semangat kami *jadi nggak butuh
minum Miz*ne biar nggak miring-miring kalo kecapean :D
Subuh jam 5 pagi, semburat orange di ujung langit mulai tampil memanfaatkan waktu panggungnya yang singkat sebelum matahari benar-benar bangkit menelan kecantikannya.
Angin pagi disini
masih sangat kencang, bangku-bangku kantin jatuh bertumpuk ketepi kolam air paling
bawah, seakan mereka mabuk semalaman dan tak sadarkan diri untuk kembali ke
tempatnya.
Beruntung ada
selimut coklat yang bisa kami manfaatkan, menikmati keanggunanan fajar menjadi
bukan masalah bagi kami. Pagi membuat ungaran seperti bukan berada diratan tanah
Jawa. Kalau saya lihat seperti di China. Tapi entah pegunungan apa, belum
pernah kesana soalnya, hhee
Pendekar gunung Ungaran, coba tebak ini madep kamera apa nggak? |
Girls always narsis, even in the early morning |
Detik-detik matahari bangkit dari kubur, eh kasur |
KUDUS dan JAJANAN KHAS SEMARANG
Suasana makan lesehan di Andeng-andeng |
Informasi tiket Lawang Sewu |
Salah satu koleksi kereta tua yang ada di Lawang Sewu |
Lawang sewu tampak luar |
Tugu Semarang |
Akhirnya acara belanjapun selesai, dengan waktu 30 menit (Lebih banyak). Sampai dirumah mba wati hampir menginjak pagi dini hari, beginilah kalau liburan, waktu serasa cepat berlalu. Padahal kitanya saja yang tidak memperhatikan waktu. Ternyata memang benar-benar jauh loh dari Semarang ke Kudus itu. Lieur euy di mobil ..
Sampai dirumah Mba
Wati kami buru-buru menyantap makan malam kami, ada botok lembayung. Botok
lembayung adalah makanan khas kudus yang terbuat dari daun kacang panjang dan
petai china, plus kelapa pastinya. Malam keduapun berlalu begitu saja, sampai
pagi yang juga hari terakhir telah hadir meminta bagiannya untuk kami isi.
JEPARA
Rencana berangkat ke Jepara pagi-pagi, tapi seperti yang kalian tahu, kalau berangkat sama cewe, apalagi ini mayoritas cewe, pasti jadwal bakal ngaret dan mulur lebih dari 3 kali lipat ukuran sebenarnya. Kami berangkat ke Jepara ketika matahari mulai menanjak.
ada yang mau berjemur? panasnya cocok untuk taning kulit |
Sunset di Bandengan |
BACK TO JAKARTA
Thankyou for the Holiday,
see you on April on Mba Wati dan Mas Fathur Weddings, insya Allah :D
No comments:
Post a Comment
Monggo komennya tak enteni loh :)