Hari ini adalah hari lahirnya sahabatku
Itulah karenanya ku ingin memberikan hadiah untuknya
Hadiah yang sama seperti yang pernah kuberikan untuk sahabatku yang lainnya
Namun entah kenapa, sukar sekali rasanya kutuliskan rangkaian kata
Yang tercipta hanyalah runtunan kata yang tak bermakna
Mungkin karena rasa sepi yang kupunya mulai melanda
Kulirik kearah dinding,
Tak ada cicak atau semut yang bercanda disana
Mungkin telah menghilang karena racun hama
Yang ada hanya jam dinding yang memainkan detak nadanya
"Tak .. tak .. tak ..." melodi yang didendangkan
Memainkannya sebagai teman dalam memutari stasiun waktu yang ada
Tadinya ingin tulis "tik ... tak .. tik ... tak.."
Tapi ini salah, karena dia hanya memiliki satu jenis suara "tak"
Aku tahu kenapa melodi itu yang dia berikan
Karena dia tak pernah menolak apa yang harus dikerjakannya
Yaitu memutari putaran waktu yang ada
Karena dia tahu, setiap putarannya memiliki kisah yang berbeda
Ah ... akhirnya,
Tanpa terasa dapat juga kata-kata yang ingin kuberikan padamu kawan
Marilah kita terus berjalan melewati waktu yang telah diputar untuk kita
Nikmati apa yang telah menjadi bagian dari operet -Nya
Satu putaran waktu telah terlewati, maka perjuangkanlah apa yang telah dicitakan
Tepis semua kejenuhan karena putaran yang membosankan
Karena kita tak tahu berapa putaran lagi yang sanggup kita jalankan
Entah itu satu putaran lagi, atau hanya setengahnya.
Selamat mengenang hari pertama kau mengenal dunia kawan.
* ini seriusan bukan puisi, hanya curhatan komunikasi dalam hati mengenai "mentoknya" otak dalam mencari kata-kata buat ngucapin ulang tahun ke temen (Asrii), Maksudnya sih biar adil, karena kemarin pas si Dedi ultah dia minta dibikini puisi soalnya, dan itu gw buatin. maaf ya :)
**
Dia = jam dinding
Tak = adalah bunyi jam yang saya artikan sebagai kata "tidak" (tidak pernah menyerah).
No comments:
Post a Comment
Monggo komennya tak enteni loh :)