Monday, 17 September 2012

Goresan Arang Pertama

Minggu, 16 September 2012, adalah hari pertama saya kembali beraktivitas dibangku kuliah setelah libur beberapa pekan.

Seperti biasa saya terkadang tidak membawa pena untuk merekam apa yang saya terima. Untunglah ada arang (pensil) yang selalu setia walau selalu menjadi pilihan terakhir untuk saya pilih. Hidup memang penuh dilema, terkadang yang kita ingat adalah yang cepat meninggalkan kita, sedang yang kita lupa selalu menemani dengan setia tanpa rasa lelah.

Arang yang hanya tinggal beberapa centi-pun kembali menggores tiga lembar kertas yang masih kosong tak berbekas. Hanya berbekas garis-garis petunjuk agar dirinya dicoret dengan rapih.


"Bp Jemmy Su " adalah tulisan pertama yang kutulis dengan arang itu. Tulisan pertama namun saya coret ini adalah untuk menuliskan nama dosen pengampu saya yaitu Bp Jemmy Sutiono, namun karena posisi yang dirasa tidak tepat maka saya pindahkan ke baris lain yang disediakan oleh kertas tanpa perduli menghapus jejak yang lama. Terkadang kita memang gemar bertindak tanpa sebuah rencana, sehingga menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita harap. Maka terkadang pula kita mengulang sepertu memundurkan waktu demi mendapat apa yang sesuai keinginan kita.

Sebenarnya saya telah menggunakan pena sebelumnya, tapi ternyata tidak ada pena yang bagus yang berhasil menyita jemari saya untuk menulis. Dan aranglah yang berhasil menyitanya.

Dengan arang yang hanya tinggal beberapa centi berhasil menuliskan sebuah pelajaran baru untuk saya, dan ini adalah goresan yang berhasil mengisi kertas-kertas itu ...

"Ketika kita sudah merasa profesional disebuah bidang, maka keluarlah jika kita berasa dalam sebuah birokrasi. Karena itu bisa menyalahi kode etik yang ada"

"Sadarkanlah diri sendiri terlebih dahulu"

"Peraturan dan Undang-undang dibuat untuk mengukur kesewenang-wenangan, kalau tidak ada maka preman"

"Semua ilmu itu adalah seni"






No comments:

Post a Comment

Monggo komennya tak enteni loh :)