Thursday 16 May 2013

Reportase Mblengkek

Memiliki janji namun waktu bertemu janji meleset selicin kamar mandi seminggu nggak disikat itu sangat bermanfaat(?). Beruntung bertemu Gatra edisi April 2013, hingga akhirnya waktu yang dirasa akan sia-sia itupun menjadi sebuah manfaat yang berhasil menyusup dikepala saya. Dan ini dia informasi yang berhasil masuk ke kepala saya pagi menjelang siang hari ini:

1. Dualisme tarif BBM, apakah sekedar wacana?
Bahasan pertama yang berhasil menarik untuk saya baca adalah dulisme harga bbm, yaitu sebuah rencana pemerintah yang membagi harga bbm menjadi dua bagian, yaitu bbm bersubsidi dan bbm non-subsidi. Nantinya, jika keputusan ini jadi dideklarasikan, maka kendaraan tidak bisa masuk ke sembarang spbu. Karena spbu akan dibedakan menjadi spbu yang menjual bbm bersubsidi dan tidak. Bbm bersubsidi hanya diperuntukan bagi kendaraan-kendaraan umum dan sepeda motor. Kemudia bbm non-subsidi diperuntukan untuk mobil plat hitam. Berdasarkan berita yang saya baca, alasan dilakukannya dualisme harga adalah karena:

        a. Peminum bbm bersubsidi terbanyak adalah mobil plat hitam yang jumlahya pada tahun lalu telah
            mencapai 45%. 40% kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan umum hanya sekitar 15%.
        b. Upaya agar harga-harga sembako tidak naik melambung terlalu tinggi. Bayangkan jika bbm subsidi
            hilangkan secara total? pasti lebaran besok nggak ada yang masak ayam sama daging.

Menurut wakil mentri ESDM, rencana keputusan mengenail dualisme harga ini adalah sebuah keputusan yang terbaik dari yang terburuk. Dengan adanya dualisme harga ini, pemerintah bisa mengalokasikan dana subsidi sekitar RP 21T ke bidang lain yang lebih membutuhkan. Saya termasuk yang setuju dengan keputusan ini, karena dengan dinaikkannya harga bbm untuk mobil plat hitam yang berkisar Rp6.500 - Rp 7.000 ini, bisa mengurangi volume kendaraan dijakarta setiap harinya. Karena sudah pasti banyak pemilik mobil plat hitam yang keberatan dengan rencana keputusan ini.

Kalau tadi dengan dualisme harga pemerintah bisa menghemat Rp 21T, maka jika subsidi dihapus total alias hanya ada satu harga, maka pemerintah bisa menghemat Rp 28T, amazing. Besar banget yah subdisi yang dialokasiin untuk bbm ternyata. Namun, jika harga bbm diseragamkan seluruhnya, maka akibatnya adalah infllasi yang langsung melonjak tinggi, terutama untuk bahan sembako. Itulah alasan pemerintah. Alasan yang cukup baik menurut saya. Namun, saya masih bertanya, apakah sepeda motor masih layak menerima subsidi? tidak bisakah sepeda motor dibagi seperti kendaraan roda empat? dari sisi CC mungkin? mungkin sebaiknya motor-motor tukang ojek harus dikasih warna plat sendiri. dunno. 

Sebagai orang yang pro dengan keputusan ini, saya sangat menunggu realisasi keputusan ini, semoga Bapak Presiden kita setuju ya. Semoga semua rencana-rencana ini nggak hanya sebuah wacana keputusan yang akhirnya dibatalkan karena galau menghadapi pendemo, karena pendemo akan selalu ada disetiap keputusan. Lumayankan kalau setelah keputusan ini volume kendaraan dijakarta bisa berkurang, macet bisa berkurang walau sedikit.

2. Wan An Short Movie
Wan an adalah sebuah judul sebuah film pendek karya anak Indonesia fakultas perfileman Institut Kesenian Jakarta, yaitu Yandy Laurens. Wan an adalah film pendek yang berhasil memenangkan tiga kategori di acara XXI Short Film Festival, yaitu kategori fiksi naratif terbaik, kategori fiksi naratif terbaik pilihan media, dan film terbaik pilihan penonton. 

Wan an adalah bahasa mandarin yang artinya selamat malam. Film pendek ini menceritakan sepasang suami istri yang telah menua dan menjadikan kematian sebagai sebuah canda dipagi hari ketika mata terbuka mengawali hari.

3. Bonus Demografi Bisa Jadi Ancaman
Menurut Gatra, angkatan kerja produktif saat ini sekitar 160 juta orang, tapi kualitasnya di urutan ke-124 dari 187 negara. Perlu memaksimalkan bonus demografi ini. Awas, beban lansia yang terus membengkak. Dalam kasus ini, penduduk usia produktif di Indonesia sekarang jauh lebih besar dari penduduk non produktif (15 tahun kebawah) dan Usia Lanjut (diatas 65 tahun). Ancamannya adalah, terasa semakin menyempitnya lapangan kerja, apalagi di Indonesia banyak anak-anak dibawah 15 tahun telah bekerja untuk membantu keluarga. Ingat kasus Taspirin yang heboh diberitakan oleh media?

4. Ada Apa Dengan Ujian Nasional 2013?
Berita yang ini lupa isinya, tapi intinya adalah ketidakserempakan pelaksanaan ujian nasional tingkat SLTA. Yaitu terdapat 11 provinsi yang pencetakan soalnya belum selesai dilakukan oleh PT Ghalia. Yang seingat saya adalah karena tipe mesin yang menjadi prasarat tidak sesuai yang diajukan ditender. Lalu siapa yang menyetujuinya ya? Padahal ketika pemilihan pemenang tender, perwakilan pemerintah melakukan pengecekan lapangan ke setiap percetakan yang mengikuti open tender. Masalah lainnya adalah kualitas lembar soal dan jawaban yang sangat buruk. Secara sederhana, kenapa nggak memakai perusahaan percetakan yang kemarin lalu telah dipakai jasanya? Walaupun itu tender, kan pihak penyelenggara memiliki hak penuh akan memenangkan yang mana. 

Yang membuat saya kasihan di ujian nasional saat ini adalah, dimana satu ruangan tidak ada soal yang sama. Semua berbeda. Ini yang kasihan yang nanti koreksi jawaban, bisa-bisa salah masukin data base. Bisa hancurlah hasil ujian adik-adik saya.

5. Indonesia Tak Lepas Dari Pulau Jawa
Seluruh orang di Indonesia sudah memiliki pemikiran bahwa pulau jawa adalah pulau terbaik untuk mengadu nasib, terutama jakarta. Inilah yang mengakibatkan tingkat urbanisasi yang terus meningkat di Indonesia yang membuat menyempitnya ruang gerak diJakarta dan meluasnya ruang gerak di daerah. Hal ini terjadi terutama di Jawa tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Apajadinya jika penduduk jawa tengah dan jawa berat pindah ke Jakarta? Jawabannya adalah tidak teracapainya produksi padi dalam negeri, karena jawa tengah dan jawa timur adalah lumbung padi nasional. Yuk balik ke kampung, kayaknya emang harus nih .... (mulai berpikir kapan harus mampu pindah ke kampung).



sumber bacaan: Majalah Gatra Periode XX April 2013 - 1 Mei 2013.

No comments:

Post a Comment

Monggo komennya tak enteni loh :)