Tuesday 20 March 2012

Cirebon 16 - 19 Maret 2012







Menunggu kereta cirebon ekspress yang telat datang ditambah saya yang terlalu cepat datang (plus sampai cirebon tidak ekspress), nasib kereta tambahan, harus mengalah kepada kereta lain karena memang sudah bukan waktunya untuk beroperasi dimalam itu . Hujan lebat menambah jenuh menunggu, untung berhasil menemukan objek-objek foto buat belajar, lampu lampu di stasiun gambir dan Pak tua yang sedang menunggu taksi pesanannya. Dan dikereta ditemani Pak Mukhtar, seorang kakek yang pulang sendiri ke kampungnya, Kuningan. Berhasil menemani saya dengan informasi-informasi yang tidak pernah saya minta tapi membuat saya tahu. Mulai dari MNC, apartemen Bob Sadino yang sudah 50% dibangun tapi harus dijual, sampai distasiun mana dan sebelah mana yang suka memperdengarkan musik Jaipongan.



Bersama para penjemput (saudara) yang sudah kelelahan menunggu 3 jam di stasiun Cirebon. Akhirnya saya giring ke pasar sumber agar tidak kelaparan. Alamat mencari nasi jamblang, berganti nasi lengko, berganti soto, tapi yang didapat nasi otok owok. Yaitu nasi goreng dicampur mie goreng dan sayur-sayuran. Alhamdulillah, berhasil mengganti posisi angin didalam perut :)



Bunga-bunga liar yang berhasil saya temukan di sepanjang jalan dikampung saya, Desa kerandon. Yang paling bawah adalah bunga putri malu. Yang lainnya nggak kenal, saya sebut bunga bintang merah dan bunga olympus.

 
Aktivitas ibu-ibu yang sedang membantu kerabat mereka yang sedang berhajatan. Sudah menjadi kebiasaan penduduk desa krandon dan sekitarnya untuk saling bantu membantu tetangga mereka sedang hajatan. Jadi, ngirit biaya catering :D

Rencananya, tahun 2012 ini saya mau ngajuin bantuan ngajar di SD pertama saya. Tapi berhubung cuti udah kepotong untuk acara keluarga maka saya urungkan niat tersebut. Tapi tidak untuk sekedar menengok SD pertama saya. Disana saya bertemu dengan guru baru (guru pindahan), namanya ibu Yum. Beliau baru empat bulan mengajar di SD Krandon. Dan dia sangat shock dengan kondisi yang ditemuinya. Dimana para siswa mayoritas sangat susah diatur. Untuk ujian saja, para guru harus memanggil mereka. Jadi ingat waktu dulu, saya pernah mengerjakan soal ujian caturwulan dipintu kelas. Alasannya bingung atas pertanyaan yang ada. Saya masih ingat soal tersebut, disebuah soal pilihan ganda, terpampang sebuah gambar bebek, dan ketika menjawab saya bingung karena ada dua pilihan yang menurut saya sama, yaitu Bebek atau Angsa. Hahaa.. :D , saya juga ingat kalau dulu saya suka terinjak teman ketika jatuh (ini karena mereka tidak melihat saya), terus menemukan seorang kawan yang memiliki model sepatu yang sama dengan yang saya pakai (hanya kami berdua, tak ada yang lain), sampai membantu pihak sekolah membangun pagar sekolah. Yang berbeda dengan ketika dulu saya masih sekolah disini adalah penamaan kelas, sekarang sudah menggunakan bahasa inggris, walaupun hanya dibuat dalam tinta komputer yang berlaminating dan mulai luntur tersengat waktu.

Menikmati liburan bersama anak sekolah sangatlah menyenangkan. Liburan murah yang penuh tawa. Kebetulan waktu kesana mereka sedang ujian tengah semester, sedangkan kelas enak sedang ujian praktik. Kondisi ini membuat lapangan sekolah bertambah ramai, karena banyak siswa yang berkeliaran diluar sekolah. Daripada berkeliaran tanpa terekam, maka saya undang mereka untuk bergaya didepan kamera. Hasilnya, cukup banyak yang narsis juga anaknya, ahaha.. Tapi yang pemalu tapi maupun banyak. Termasuk anak si-empunya kantin (masih saudara), jika difoto tidak mau bahkan nangis. Tapi kalau berhasil terfoto dia ingin melihat-lihat terus fotonya. aneh, ahaha..







Di Cirebon kali ini saya juga mendapat pengalaman baru, BELAJAR MOTOR. ahahaa...
Yup, saya tidak mampu mengendarai motor. Hasilnya, ketika sedang menikmati tidur siang, saya dibangunkan oleh sepupu saya untuk belajar motor bersama oom. Keraguan (entah malu juga) dapat terhapus, karena kami belajar motor ditengah pematang sawah, sipp gak ada yang kenal. Palingan hanya ditonton petani, ahahaa... Seru juga, belajar ditengah sawah. Adem semilir dipeluk angin persawahan. Dan latihanpun berakhir dengan cukup memuaskan, kata oom saya tinggal perbanyak latihan aja. (tapi tetep aja, sampai jakarta lebih enak naik angkot. Bisa tidur, bisa baca buku, bisa belanja mata. hehee..) sayang sesi ini tidak ada foto pendukung.

Sampai jumpa bulan Juli Cirebon, I'll back. Insya allah.






No comments:

Post a Comment

Monggo komennya tak enteni loh :)